CITA - CITA
Another pain.
Satu lagi bagian
personal, yakni cita – cita.
Banyak orang katakan sulit untuk hidup tanpa mimpi atau cita – cita.
Bagaimana menjelaskan
tujuan hidupmu jika kamu hidup tanpa cita – cita.
Apa yang kamu
lakukan jika kamu tidak memiliki cita – cita untuk diraih dalam hidup?
Ku katakan dengan
jelas.
Sekali lagi, kukatakan dengan jelas.
Bagi kamu yang
sering diajukan pertanyaan semacam itu, baik serupa atau masih sama dengan hal
itu. Katakan kepada mereka. Aku MASIH BISA HIDUP tanpa memiliki CITA – CITA.
Yup itulah yang
kurasakan selama kurang lebih 12 tahun wajib belajar selama ini. Tanpa arah dan
memang seperti itulah adanya, karena jujur, didalam keluargaku sejak kecil,
kami tidak pernah diajarkan, dibimbing, atau diperkenalkan dengan apa yang
disebut dengan cita – cita.
Jadi…….
Setiap kali kami ditanya mengenai
cita – cita, maka kami akan menjawabnya dengan tanpa alasan dan jawaban.
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
Jika kamu
bertanya kepada kami sekarang, jawaban kamipun masih sama. Yakni kami tidak
memiliki cita – cita. Apa yang kami miliki adalah target, tujuan, dan hasrat.
Karena tugas ini
harus selesai, maka apa yang akan kami jabarkan mengenai cita – cita, adalah
apa yang aku temui selama kurun waktu 2015-2016, atau apa yang aku temukan
sebelum aku masuk menjadi bagian dari
Universitas Gunadarma (lebih tepatnya sebelum aku keluar dari instansi
sebelumnya).
Ketika aku
menghilangkan pandangan sebagai mahasiswa. Ketika aku membaur mennjadi bagian
dari masyarakat. Aku menemukan sebuah tujuan untuk pertama kalinya, yakni aku
harus mengabdi untuk Negara yang Bangsanya sudah dalam kondisi krisis. Tujuan utamaku adalah mencari
arti dan hakikat untuk menjadi manusia seutuhnya,
mengaplikasikannya, mengubah bangsa ini, dan memberdayakan ESDM yang dimiliki
Negara ini. Negara yang kaya akan penduduk, namun miskin akan kualitas SDM. Membuatku
tergerak untuk berusaha mengajak, dan membangun pondasi yang kuat agar Negara
ini bisa berdiri selayaknya negara besar lain.
Target yang kami
ingin capai adalah lulus sebelum 4 tahun dengan nilai maksimal dan ilmu yang
berguna baik teori maupun pengaplikasiannya di masyarakat, 1 tahun untuk studi
lapangan, menyebarkan ilmu yang kuadapatkan saat meraih gelar sarjana, skaligus
mencari beasiswa S2 keluar Negeri sembari membangun ESDM yang berkualitas untuk
negeri ini. Menyebarkan ilmu yang kudapat, dan mendapatkan apa yang aku
butuhkan untuk diriku dan negeriku saat ini dan kedepannya. Itulah tujuan kami
menjadi mahasiswa psikologi.
Jadi apa yang
kami miliki bukanlah cita – cita. Namun beberapa target yang harus kami capai
dan janji yang kami harus tepati. Itulah yang kami miliki dalam hidup di dunia
ini.
Hormat kami, penulis
Moch, G, Bach
Tidak ada komentar:
Posting Komentar